Instalasi Multi OS


Saat ini sudah banyak tersedia distro Sistem Operasi open source yang siap dipakai sebagai sistem operasi desktop. Kalau hanya mencoba suatu distro, distro dengan live CD menjadi pilihan utama. Tentunya kalau ingin menggunakan secara permanen cara ini bukan pilihan yang bijak. Lalu bagaimana kita bisa menggunakan beberapa distro / sistem operasi dalam satu komputer secara bergantian tanpa install ulang atau tanpa saling mengganggu? Instalasi multi boot atau multi OS  adalah jawabannya. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dan cara singkat membuat komputer kita bisa multi boot / multi OS.

Boot Manager

Pada saat awal suatu komputer dinyalakan, komputer akan melakukan POST (Power On Self Test), dan melakukan booting. Booting ini artinya komputer akan memuat sistem operasi untuk dijalankan. Tergantung dari mana sistem operasi dimuat, proses booting juga bisa berbeda. Komputer saat ini biasanya sudah dilengkapi fasilitas booting yang tersedia di BIOSnya yang mendukung booting dari Floppy, CD, USB device, dan network. Dalam setting BIOS kita bisa mengubah prioritas perangkat yang akan dibaca untuk memuat sistem operasi (booting). Hanya booting dengan hard disk yang akan dibahas di sini.

Jenis Booting

Tahapan paling awal pada saat booting dari harddisk adalah dimuatnya suatu program dalam suatu area tertentu dari hard disk oleh BIOS untuk dijalankan. Area ini disebut sebagai master boot record. Programnya sering disebut sebagai master boot.

Kalau kita menggunakan Sistem Operasi Windows biasanya kita tidak menjumpai tampilan dari master boot ini, karena master bootnya langsung memuat sistem operasi pada partisi hard disk yang aktif.

Lain halnya master boot yang dipakai oleh sistem operasi open source seperti FreeBSD. Master boot dari FreeBSD contohnya, menampilkan pilihan pada saat master boot ini dijalankan. Pilihan yang ditampilkan berupa pilihan booting ke partisi yang tersedia dalam hard disk kita. Sehingga kalau hard disk kita berisi lebih dari satu partisi dan masing-masing sistem operasinya berbeda, maka dengan master boot dari FreeBSD kita bisa dengan mudah mengarahkan proses booting ke sistem operasi yang mana. Kita tinggal tekan F1 s/d Fn sesuai dengan tampilah pilihan partisi di master boot.

Instalasi sistem operasi dengan master boot.

Untuk melakukan instalasi beberapa sistem operasi pada suatu komputer atau hard disk kita harus tahu terlebih dahulu karakteristik program instalasi dari sistem operasi tersebut. Dalam contoh ini kita akan gunakan Sistem Operasi Windows XP, FreeBSD dan Linux untuk instalasi multi OS.

Instalasi Windows XP

Untuk instalasi multi boot, instalasi Windows sebaiknya didahulukan, mengingat sistem operasi ini tidak  memasang master boot yang ‘OS friendly’. Untuk instalasi Windows kita partisi hard disk sesuai kebutuhan. Contohnya harddisk kita 500GB, kita alokasikan 150Gb untuk Windows. Kemudian kita install Windows XP di partisi tersebut, sehingga di harddisk masih tersedia ruang kosong sebesar 350 GB

Instalasi Linux

Setelah instalasi Windows selesai kita install Linux. Seperti sebelumnya kita alokasikan partisi khusus untuk Linux, contohnya kita pasang 150GB untuk Linux di partisi ke dua.Kalau anda baru pertama kali instalasi sistem operasi keluarga Unix, anda harus memahami dulu istilah partisi dalam Unix. di Unix ada partisi dan ada slice. Setiap sistem file (File System) akan menggunakan satu slice. Satu partisi bisa berisi lebih dari satu slice.

Setelah selesai install Linux, kalau anda coba boot komputer anda, akan muncul tampilan boot (contohnya Grub) yang memberikan pilihan booting ke Windows atau ke Linux. Sampai di sini berarti di hard disk kita sudah terinstall boot manager untuk memilih sistem operasi yang akan di boot.

Instalasi FreeBSD

FreeBSD dipilih sebagai sistem operasi terakhir yang diinstall dengan alasan kita akan menggunakan boot manager dari FreeBSD sebagai master boot komputer kita. Pada tahapan instalasi FreeBSD, setelah kita mengalokasikan partisi dan slice pada saat ada pertanyaan tentang master boot, kita pilih install master boot, menimpa master bootnya Grub.  Kemudian kita install FreeBSD.

Setelah instalasi FreeBSD selesai, restart komputer. Akan muncul tampilan master boot dari FreeBSD

Kesalahan booting Windows

Pada saat saya melakukan instalasi seperti di atas pada suatu komputer, saya dapati boot ke Windows gagal dengan pesan kesalahan yang menyatakan “disc read error”. Kalau anda mengalami hal ini jangan panik. Pesan kesalahan tersebut tidak sesuai dengan kondisi kesalahannya. Sebenarnya yang terjadi adalah informasi partisi Windows (dalam tabel partisi) karena suatu hal terjadi kesalahan, yaitu silinder atau sektor awal dari partisinya salah. Cara yang paling mudah mengatasi hal ini adalah dengan instalasi ulang Windows, dengan menggunakan partisi yang telah ada (tidak menghapus atau membuat baru), dan pilih format untuk mengisi partisi.

Fasitilas write protect master boot di BIOS

Kalau anda menggunakan metoda instalasi seperti di atas, perlu diketahui bahwa maser boot FreeBSD akan selalu mengupdate data pada master boot setiap kali booting. Data yang diupdate adalah pilihan user pada saat booting terakhir disimpan dalam master boot, sehingga ada selalu diberikan pilihan default sama seperti pilihan yang anda berikan terkahir anda booting. Hal ini akan menjadi masalah kalau fasilitas write protect master boot di BIOS anda aktifkan.